voicemu.com
Beranda Voice Gosale Dikonfirmasi Dugaan Paket DAK Bermasalah, PPK: Tunggu Kadis Ada Telepon

Dikonfirmasi Dugaan Paket DAK Bermasalah, PPK: Tunggu Kadis Ada Telepon

Pembangunan ruang guru SMA Negeri 8 Kota Ternate.

Pekerjaan tiga paket proyek di SMA Negeri 8 Kota Ternate meninggalkan sejumlah masalah. Ini selain dikerjakan tidak sesuai waktu kontrak, problem lainnya yaitu diduga adanya ‘kongkalikong’.

Tiga paket proyek yang menelan kurang lebih Rp 1,2 miliar ini yaitu pembangunan ruang kepala sekolah, pembangunan ruang guru, dan pembangunan ruang tata usaha.

Ketiga paket dengan batas kontrak Desember 2024 itu dibiayai APBN melalui Dana Alokasi Khusus atau DAK. Proyek dikerjakan menggunakan skema swakelola.

Kepala pekerja, Rusli mengatakan ia dan karyawannya hanya melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya. Waktu itu progres baru pemasangan kusen.

Proyek ini, kata Rusli, bermasalah lantaran kepela pekerja sebelumnya disinyalir tidak jujur.

“Informasinya karena om bas sebelumnya tara (tidak) amanah. Mungkin karena itu jadi om bas pe anak buah atau anak kerja pigi kase tinggal,” ujar Rusli ketika disembangi di lokasi kerja, Rabu, 19 Februari 2025.

Rusli tak menampik ketika ditanyai ihwal batas waktu kontrak kerja. Ia bilang, penyebab keterlambatan progres pembangunan karena kelalaian pengaturan awal.

Rusli mengaku pernah ditegur Panitia DAK SMA Negeri 8 Kota Ternate. Namun, baginya teguran itu lumrah dalam pekerjaan.

“Dong bilang so terlambat ini. Terus saya bilang, ini karena dari awal bermasalah, dan torang hanya melanjutkan. Torang masuk kerja itu di antara akhir September atau awal Oktober 2024,” katanya.

Rusli menyebut, proyek yang ditanganinya ini tetap diselesikan walau waktu kontraknya sudah berakhir.

“Tong tara lari kase tinggal,” terangnya sembari menambahkan “Dari mulai awal kerja sampe ini bolom pernah baku dapa deng PPK (pejabat pembuat komitmen)”.

PPK DAK SMA Negeri 8 Kota Ternate, Yasin Malan mengatakan keterlambatan proyek DAK terjadi di seluruh sekolah penerima yang ada di Maluku Utara.

Kendati mengklaim begitu, Yasin tak menjelaskan secara gamblang. Ia bahkan tak menjawab ketika ditanyai faktor penyebab terlambatnya progres.

“Tunggu e pak kadis ada telepon pe saya kong,” sebut Yasin. **

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan