Kritisi Ongkos “jalan-jalan” Sekda Ternate, Akademisi: Katanya Potong
Dosen Ekonomi Unkhair Ternate Muammil Sunan mengkritisi biaya perjalanan dinas Sekda Kota Ternate Rizal Marsaoly yang mencapai Rp 5,845 miliar.
Muammil menilai ongkos perjalanan Rizal ini terlalu fantastis. Bahkan boleh dibilang empat kali lipat lebih besar dari nilai sebelumnya.
Muammil mengatakan, kebijakan efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Prabowo dimaksudkan agar penggunaan anggaran, termasuk APBD lebih difokuskan pada belanja yang memiliki dampak langsung terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kebijakan efisiensi anggaran selain fokus kegiatan yang prioritas di tiap OPD, juga efisiensi pada anggaran perjalanan dinas. Tujuan dari kebijakan efisiensi sebagai instruksi dari presiden ini, artinya tidak ada lagi pemborosan atau pengeluaran dana yang tidak perlu serta mengurangi defisit APBD,” jelasnya, Selasa 4 Maret 2025.
Baca Juga:
Menurut Muammil, nilai perjalanan dinas (perjadin) Sekda Kota Ternate yang sebesar itu justu memboros APBD karena tidak berdampak terhadap pembangunan dan masyarakat.
“Berarti ada berita di media sebelumnya Sekkot mengatakan Pemkot akan pangkas anggaran SPPD hingga 50 persen, maksudnya anggaran perjadin siapa yang dipotong?,” tandasnya.
Sekretariat Daerah Kota Ternate sebelumnya mengalokasikan anggaran perjalanan dinas (perjadin) senilai Rp 5,845 miliar. Besaran naik kurang lebih Rp 4,912 miliar dari belanja perjalanan dinas di tahun 2024 yang hanya Rp 933,069 juta.
Ongkos “bajalan” orang nomor tiga di Pemkot Ternate yang sangat fantastis di tengah kebijakan efisiensi ini untuk membiayai 36 kali berbagai jenis perjalanan dinas Sekda Kota Ternate Rizal Marsaoly selama 2025. Ongkos ini belum termasuk belanja lembur figur yang digadang-gadang sebagai the next Wali Kota Ternate pada Pilkada 2029 itu. **
Baca Juga:
Artikel Terkait
