voicemu.com
Beranda Voice Gosale Hanura Soroti Pemborosan ala Gubernur Sherly, Basri: 3 Bulan Rp20 Miliar

Hanura Soroti Pemborosan ala Gubernur Sherly, Basri: 3 Bulan Rp20 Miliar

Ketua DPD Hanura Maluku Utara terpilih, Basri Salama.

Hanura Provinsi Maluku Utara menyoroti pemborosan anggaran ala Gubernur Sherly Tjoanda Laos. Menurut Hanura, ongkos untuk membiayai gubernur dan wakil gubernur terlalu boros.

Kritikan ini dilontarkan Ketua DPD Hanura Maluku Utara terpilih, Basri Salama saat jumpa pers seusai Musyawarah Daerah atau Musda Hanura Maluku Utara di Gedung Duafa Center, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, pada Senin malam, 16 Juni 2025.

Basri mengatakan, kurang lebih tiga bulan berjalan, kepemimpinan Serly-Sarbin ditaksir sudah menghabiskan anggaran kurang dari Rp 20 miliar. Pemborosan ditengah pemberlakuan penghematan anggaran atau efisiensi ini terdiri dari beberapa item.

Mulai dari rehab kediaman gubernur, sewa speedboat, penyewaan salah satu hotel sebagai kediaman dinas, termasuk pembiayaan mobil dinas yang diduga bersumber dari APBD.

“Rapat atau kegiatan seremonial lainnya dengan menggunakan salah satu hotel di Kota Ternate. Sangat aneh, ditengah-tengah efisiensi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda malah habiskan anggaran yang tidak berdampak langsung pada masyarakat Maluku Utara. Angka pastinya belum tahu persis, tapi dari hitung-hitungan beberapa item ini jumlahnya sebesar itu,” ujarnya.

Basri menilai biaya birokrasi Sherly-Sarbin yang mencapai Rp 20 miliar itu tidak wajar. Menurutnya, Sherly-Sarbin agar lebih fokus menata pembangunan di Maluku Utara ketimbang mementingkan keluar daerah sana sini.

“Rapat atau kegiatan seremonial lainnya dengan menggunakan salah satu hotel di Kota Ternate. Sangat aneh, ditengah-tengah efisiensi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda malah habiskan anggaran yang tidak berdampak langsung pada masyarakat Maluku Utara. Ditengah-tengah efisiensi tapi Gubernur Maluku Utara malah lebih “doyan” jalan-jalan, sementara realisasi anggaran semester pertama 2025 baru mencapai 18 persen. Gubernur kita lebih suka bertamu ke sana kemari,” katanya.

Apabila realisasi anggarannya kecil, tentu perputaran uang tidak berdampak pada lapisan bawah. “Saya berharap, semua pemangku kepentingan terutama partai politik, agar memberikan ikhtiar kepada gubernur Maluku Utara, untuk lebih fokus pada pembangunan di Maluku Utara,” sambungnya. **

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan