voicemu.com
DPRD HALSEL - HARI KEJAKSAAN RI 2025
Beranda City Voice Ternate Kepsek SMAN 8 Ternate Diduga Selewengkan Dana Komite

Kepsek SMAN 8 Ternate Diduga Selewengkan Dana Komite

Foto ilustrasi.

Dugaan penyelewengan dana komite di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Kota Ternate mencuat. Salah satu orang tua wali murid mengungkapkan, dugaan ini terjadi sejak periode 2023-2024.

Orang tua ini mengatakan, perihal tidak transparansi uang komite itu pernah dipertanyakan para guru. Namun kepala tidak mampu mempertanggungjawabkan kemana peruntukannya.

“Saat rapat ketika guru bertanya mengenai komite tiga bulan (Mei, Juni dan Juli 2024) dikemanakan kepala sekolah marah. Dia tidak mampu menjawab dan bilang boleh sudah jangan lagi tanya,” ujarnya kepada voicemu, Kamis, 25 September 2025.

“Tolong dibantu, ini dalam masalah besar kalau dibongkar,” sambungnya.

Sumber ini menyebutkan, selain penggunaan dana komite yang tidak jelas, Kepala SMA Negeri 8 Kota Ternate juga diduga memungut uang sebesar Rp 1,5 juta setiap penerimaan peserta didik baru. Pungutan ini berlaku setiap calon siswa yang mendaftar.

“Katanya uang penjaminan mutu. Pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023 itu (dipungut) setiap siswa sebesar Rp 1.500.000, juga tidak tahu dikemanakan, tidak ada kejelasan dan transparansi,” katanya.

Penjelasan serupa diutarakan salah seorang guru. Menurutnya, pengelolaan uang komite dan pungutan penjaminan mutu tidak transparan.

Guru yang meminta identitasnya tidak disebutkan ini mengatakan, ia dan guru-guru lainnya pernah mempertanyakan hal ini dalam rapat komite. Langkah ini, kata dia, karena sudah mulai mencurigai geladak kepala sekolah yang mulai di liar koridor.

“Ini (uang) sekolah, bukan uang pribadi. Pertanggungjawabannya harus jelas. Kita guru-guru pertanyakan sisanya itu dikemanakan,” katanya.

“Siswanya kurang lebih 800 sekian dikalikan dengan 300 ribu rupiah per siswa. Yang terjadi, kepala sekolah memberikan ke kami hanya Rp 900 ribu, itu bagi tiga (guru piket, wali kelas dan guru). Sisanya dikemakan, itu yang kami pertanyakan di rapat,” tambahnya.

Guru ini mengemukakan, geladak kepala sekolah (kepsek) itu berawal ketika pergantian ketua komite. Selain tidak melibatkan orang tua siswa, juga tidak laporan pertanggungjawaban dari komite lama ke yang baru.

“Dari torang mulai curiga. Kepsek juga suka minta sumbangan ke orang tua siswa. Hati-hati karena kepala sekolah biasanya menyuruh orang menutup pemberitaan media,” ujarnya.

Kepala SMA Negeri 8 Kota Ternate Munira Assagaf belum dikonfirmasi ihwal ini. Redaksi voicemu masih berupaya mencari nomor handphonenya guna mengonfirmasi dugaan dimaksud. **

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan