Rp10,512 Miliar APBD Ongkos Kegiatan “Serimoni” Sekda Ternate

Anggaran untuk belanja kegiatan serimoni di Sekretariat Daerah Kota Ternate diperkirakan menelan APBD sebesar Rp 10,512 miliar. Total ini untuk mendanai belanja Sekda Kota Ternate sepanjang tahun 2025.
Belanja-belanja yang sifatnya terkesan “halibiru doi” itu tercatat dalam sirup. Yaitu perjalanan dinas Rp 5,845 miliar; belanja atau biaya lembur Rp 589,953 juta; belanja makan minum rapat Rp 386,782 juta; belanja makan minum jamuan tamu Rp 281,025 juta; dua kali belanja makan minum aktivitas lapangan Rp 595,391 juta; dan belanja makan minum jamuan tamu (Idul Fitri Sekreatris Daerah) Rp 69,963 juta.
Kemudian lima kali belanja jasa iklan/reklame, film, dan pemotretan sebesar Rp 1,404 miliar; belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor-kertas dan cover Rp 238,918 juta; belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor-bahan cetak serta belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor-alat tulis kantor Rp 1,100 miliar. Total nilai ini belum termasuk belanja serimoni lainnya.
Praktisi hukum Agus R Tampilang menjelaskan, efisiensi anggaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tidak berlaku bagi Sekda Kota Ternate. Ini dapat dipantau dari pengganggaran Sekretariat Daerah Kota Ternate yang keseluruhannya hampir kegiatan serimoni.
Sekda Kota Ternate, kata Agus, hanya fokus menaikkan pos perjalanan dinas dan sibuk membelanjakan APBD yang tidak sesuai porsi. “Inikan supaya masyarakat pandang bahwa Sekda Kota Ternate bekerja. Pertanyaannya kerja apa?, kerja kuras APBD untuk kegiatan serimoni tu,” ujar Agus saat dimintai tanggapan, Jumat, 7 Maret 2025.
Agus mengatakan ada yang aneh dalam pengadaan belanja pada Sekretariat Daerah Kota Ternate. Ia menduga, ada dugaan main mata sewaktu pembahasan anggaran antara TPAD dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Ternate.
“Anggaran yang begitu tidak masuk akal tapi dibiarkan, tidak dicoret atau dikoreksi. Ya kita menduga saja,” ujarnya. “Saya yakin kalau kita hitung semua belanja, pasti lebih dari ini. Bahkan lebih fantastis dari Rp 10,512 miliar,” sambungnya.

Agus menilai fantastisnya pembiayaan “foya-foya” ala Sekda Kota Ternate tidak sama sekali memberi manfaat. Boros-boros anggaran untuk perjalanan dinas, biaya rapat, makan minum, makan minum jamuan tamu Idul Fitri Sekda Kota Ternate adalah model penganggaran yang lebih mementingkan ego jabatan ketimbang mengurus kebutuhan dasar masyarakat.
“Belanja pemotretan dan makan minum aktivitas sekda di lapangan saja mencapai miliaran rupiah. Baru digadang-gadang maju saja so boros model ini, apalagi kong so jadi kepala daerah, akan paitua boros model bagimana tu dia. Sadis lagi pak sekda ni,” katanya.
Sekretaris Kota Ternate Rizal Marsaoly belum memberikan penjelasan tentang hal ini. WhatsAppnya tidak bisa dihubungi lagi karena memblokir nomor voicemu. Pesan konfirmasi yang kirim masih centang satu hingga berita ini dipublis. **