voicemu.com
Beranda City Voice Ternate Ongkos Mami Rumah Tangga dan Jamuan Tamu Tauhid-Rizal Capai Rp1,153 M

Ongkos Mami Rumah Tangga dan Jamuan Tamu Tauhid-Rizal Capai Rp1,153 M

Sekretariat Daerah Kota Ternate mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1.061.174.400,00 untuk keperluan makan minum (mami) rumah tangga dan makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Wali Kota M. Tauhid Soleman.

Pembiayaan yang dinilai tak masuk akal  ini bersumber dari APBD 2024 Pemerintah Kota Ternate. Pemborosan ini termuat dalam Sirup-LKPP tahun 2024.

Pengeluaran ini tidak hanya mengongkos makan minum dan jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Wali Kota M. Tauhid Soleman. Dikutip dari laman Sirup-LKPP, Sekretariat Daerah Kota Ternate juga menganggarkan lebih dari Rp 92 juta untuk membiayai makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Sekda Kota Ternate Rizal Marsaoly.

Total ongkos makan minum rumah tangga dan makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Tauhid Soleman dan Rizal Marsaoly mencapai Rp 1.153.970.400,00.

Menanggapi besarnya pengalokasian biaya mami rumah tangga dan jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Tauhid Soleman dan Rizal Marsaoly, Ketua Lembaga Kajian dan Iinvestigasi Nasional (LKIN) Provinsi Maluku Utara Ridwan Jafar menyebut, perencanaan APBD 2024 Kota Ternate mesti ada prioritas dari yang dibutuhkan, bukan berdasarkan keinginan.

“Penyusunan APBD tidak boleh mengesampingkan serta manfaat untuk masyarakat. Pertanyaannya apakah ongkos makan minum rumah tangga dan makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha itu sesuai kebutuhan dasar?. Apakah ini sesuai keinginan dan program prioritas seperti apa yang diharapkan masyarakat?, kan tidak,” jelasnya Ridwan, Rabu 4/9.

Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Ternate mestinya mengutaman kegiatan skala prioritas bukan seremonial. Terutama pemenuhan dan pemerataan pembangunan di tiga kecamatan terluar.

“Moti, Hiri dan Batang Dua jangan dijadikan sebagai dalam tanda kutip jualan politik di memontum Tauhid selaku petahana yang notabenenya mencalonkan kembali sebagai Wali Kota Ternate periode 2024-2029,” ujarnya.

“Pelabuhan Hiri yang bahkan sampai sekarang tidak jelas. Pelabuhan Hiri ini terkesan jadi produk atau komoditi yang dijual di setiap momentum politik,” sambungnya.

Menurutnya, pemborosan anggaran makan minum rumah tangga dan makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Wali Kota Tauhid dan Sekda Rizal Marsaoly ini adalah penganggaran yang lebih mementingkan hajat hidup personal dibanding mengurus kepentingan dasar masyarakat.

“Coba mari kita sedikit ke belakang, masih ingat Tauhid, Rizal selaku Kepala Bappelitbangda dan Kepala Dinas Perpustakaan Kota Ternate Safia M. Nur berangkat ke Negara Belanda?. Apa manfaat yang didapat masyarakat, kan tidak ada sama sekali,” terangnya.

Tanggapan serupa diutarakan Yuslan Gani, Direktur Lembaga Mitra Publik Provinsi Maluku Utara. Menurut Yuslan, penggunaan APBD Kota Ternate masih banyak digunakan untuk membiayai hal-hal yang tidak memberikan manfaat.

Yuslan mengatakan APBD harus digunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Program yang dicanangkanpun harus berdasarkan kepentingan masyarakat.

“Acuannya harus sesuai musrembang. Musrembang itu tara (tidak) bahas anggaran makan minum rumah tangga dan makan minum jamuan tamu Idul Fitri maupun Idul Adha Wali Kota Tauhid dan Sekda Rizal Marsaoly,” tandasnya.

Menurutnya, masih banyak program skala prioritas yang belum dituntaskan di bawah kepemimpinan Tauhid Soleman.

“Program-program yang lama saja belum selesai. Pelabuhan Hiri ini seolah makanan wajib yang dihidangkan di setiap momen politik. Lalu janji atasi sampah, air bersih di mana?. Belum lagi janji Tauhid jadikan Kelurahan Muhajirin sebagai pusat kuliner di Ternate, coba torang cek apakah Kelurahan Muhajirin sekarang jadi pusat kuliner?. Jang kase jadi jualan politik lagi,” harapnya. **

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan