Kontraktor Proyek Gedung IAIN Ternate Doyan Kasih Uang ke AGK
Proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate masih hangat dibicarakan.
Ini karena selain proyek yang menelan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 senilai Rp19,797 miliar tersebut dikerjakan tidak sesuai rencana anggaran biaya atau RAB, hal lain yang menjadi pembicaraan adalah Abdi Abdul Aziz selaku kontraktor proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu IAIN Ternate itu.
Abdi Abdul Aziz merupakan Direktur PT Al-Bakra, perseroan tetap yang memenangkan tender proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu IAIN Ternate.
Abdi Abdul Aziz tercatat sebagai salah satu pihak swasta yang ikut memberikan sejumlah uang ke mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.
Baca Juga:
Pemberian uang dari Abdi Abdul Aziz termuat dalam dakwaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas perkara dugaan suap AGK. Dalam dakwaaan disebutkan Abdi Abdul Aziz memberikan Rp967.500.000,00 ke AGK melalui rekening Rizmat Akbarullah Tomayto, Ramadhan Ibrahim, Muhammad Nur Usman dan Zaldy Kasuba.
Penerimaan AGK dari Abdi Abdul Aziz dilakukan bertahap, terhitung 19 Juli 2019 sampai 17 Oktober 2023 dengan total 32 kali transfer. Abdi Abdul Aziz juga disebutkan memberikan Rp200 juta secara langsung ke AGK di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada tahun 2021.
Praktisi hukum Iskandar Joisangadji sebelumnya meminta Kejaksaan Tinggi maupun Polda Maluku Utara segera mengusut proyek yang dikerjakan Abdi Abdul Aziz tersebut.
Menurut Iskandar, pekerjaan gedung yang menguras APBN senilai Rp19,797 miliar tersebut harusnya segera dilidik. Penyelidikan guna memastikan ada atau tidaknya indikasi pekerjaan yang diduga tidak RAB.
Baca Juga:
“Jadi menurut saya, APH sudah seharusnya memanggil orang-orang yang terlibat. Kontraktor dan pejabat pembuat komitmen (PPK) perlu dimintai pertanggungjawaban jika hal ini mengarah pada tindak pidana korupsi,” terang Iskarndar. **
Artikel Terkait
